Jakarta, Katakini.com - Bagi umat Islam di Indonesia, suara merdu lantunan salawat yang menggema dari masjid menjelang waktu subuh tentu sudah tidak asing lagi.
Salah satu yang paling ikonik adalah salawat tarhim, sebuah doa yang sarat makna dan menjadi pengingat waktu bagi umat Muslim.
Meski sering terdengar, masih banyak yang belum mengetahui apa itu salawat tarhim dan bagaimana bacaan lengkapnya. Simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Salawat Tarhim?
Salawat Tarhim merupakan serangkaian doa dan salawat yang biasanya dilantunkan melalui pengeras suara masjid menjelang waktu salat subuh.
Tradisi ini berkembang luas di Indonesia, terutama di masjid-masjid pedesaan dan kota kecil. Kata tarhim berasal dari bahasa Arab tarḥīm (ترحيم) yang bermakna “permohonan kasih sayang atau rahmat”.
Isi dari salawat tarhim terdiri dari pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, doa keselamatan, ajakan untuk bangun malam dan melaksanakan salat, serta pengingat akan kematian dan hari akhir.
Bacaan Salawat Tarhim
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ ۞ يَارَسُوْلَ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ اْلهُدَى ۞ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ • الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ ۞ يَامَنْ اَسْرَى بِكَ مُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ ۞ مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّ كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاَنْتَ الْإِمَامْ وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا وَ سَمِعْتَ نِدَاءً عَلَيْكَ السَّلَامْ ۞ يَا كَرِمَ الْأَخْلَاقْ ۞ يَارَسُوْلَ اللهْ ۞ صَلىَ اللهُ عَلَيْكَ ۞ وَ عَلىَ عَلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ۞
Fungsi dan Nilai Spiritualitas
Salawat tarhim memiliki banyak fungsi. Selain sebagai pengingat waktu, ia juga menggugah kesadaran spiritual masyarakat di waktu subuh yang sunyi.
Suara tarhim seringkali membuat hati tenang, membawa suasana sakral, dan mendorong umat untuk bangun, berwudu, lalu menunaikan salat tahajud atau salat subuh berjamaah.
Budaya Tarhim di Indonesia
Di Indonesia, tradisi memutar salawat tarhim menjelang subuh berkembang sejak masa penyiaran Islam oleh para wali. Di banyak masjid, tarhim menjadi rutinitas tetap menjelang azan subuh, biasanya diputar sekitar 30 hingga 60 menit sebelumnya.