Jakarta, Katakini.com - Aksara Pallawa merupakan salah satu warisan budaya tertua yang pernah tercatat di wilayah Nusantara yang berasal dari India Selatan. Aksara Pallawa pertama kali dikenal luas melalui penemuan Prasasti Yupa di Kutai (Kalimantan Timur) dan Prasasti Kedukan Bukit di Palembang (Sumatra Selatan).
Secara linguistik, aksara Pallawa termasuk dalam rumpun Brahmi, yakni kelompok aksara kuno India yang kemudian melahirkan berbagai sistem tulisan di Asia Tenggara. Ciri khas dari aksara ini adalah bentuknya yang agak kaku dan terdiri dari huruf-huruf yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sanskerta.
Penggunaan aksara Pallawa tidak berlangsung lama secara langsung di Nusantara. Seiring perkembangan zaman dan pengaruh lokal, aksara ini mengalami modifikasi dan bertransformasi menjadi aksara-aksara baru seperti Kawi, Jawa, Bali, dan Bugis-Makassar.
Dalam konteks sejarah, penyebaran aksara Pallawa tidak dapat dipisahkan dari misi keagamaan dan perdagangan. Para pendeta dan pedagang India yang datang ke Nusantara membawa serta ajaran agama Hindu-Buddha beserta sistem tulisannya.
Keberadaan aksara Pallawa membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal literasi jauh sebelum masa kolonial.
Selain itu, aksara ini menjadi pintu masuk untuk memahami kebesaran peradaban kuno di wilayah Asia Tenggara, khususnya dalam konteks interaksi antarbangsa dan pertukaran kebudayaan.