• Ototekno

Mengenal Apa Itu Inses, serta Akibat pada Calon Anak

M. Habib Saifullah | Jum'at, 23/05/2025 10:05 WIB
Mengenal Apa Itu Inses, serta Akibat pada Calon Anak Konferensi Pers Pengungkapan Kasus Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka (Foto: Ist)

Jakarta, Katakini.com - Publik kembali dihebohkan dengan kabar tak mengenakan yang tertuju pada kasus distribusi konten pornografi dan eksploitasi anak, melaui grup Facebook bernama `Fantasi Sedarah.`

Adapun grup tersebut diketahui berisi unggahan foto dan video yang mengarah pada inses atau hubungan sedarah, yang juga termasuk eksploitasi terhadap anak.

"Media sosial kini menjadi ruang yang sangat rawan disalahgunakan untuk menyebarkan konten pornografi, termasuk terhadap anak-anak," ujar Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Himawan Bayu Aji dalam keteranganya di Jakarta.

Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan inses? Serta bagaimana dampaknya jika terjadi praktik tersebut? Berikut penjelasannya.

Secara umum, inses didefinisikan sebagai hubungan seksual atau perkawinan antara individu yang masih memiliki hubungan darah dekat, seperti antara orang tua dan anak, saudara kandung, atau antara paman/bibi dengan keponakannya.

Praktik ini dilarang secara tegas karena dianggap merusak tatanan keluarga dan memiliki konsekuensi yang berat, baik secara medis maupun psikologis.

Menghimpun dari berbagai sumber, inses termasuk ke dalam bentuk kekerasan seksual dalam keluarga (incestuous abuse), yang kerap melibatkan dominasi dan ketimpangan kekuasaan.

Akibat dari praktik tersebut dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif pada anak, seperti:

1. Gangguan Psikologis Berkepanjangan
Anak yang mengalami inses cenderung mengalami trauma berat yang dapat berkembang menjadi depresi, kecemasan kronis, hingga gangguan stres pascatrauma (PTSD). Mereka sering kali merasa bersalah, bingung, dan terisolasi, terlebih jika pelaku adalah orang yang mereka percayai.

2. Gangguan Perkembangan Emosi dan Sosial
Korban inses biasanya mengalami hambatan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat. Mereka cenderung menarik diri, sulit mempercayai orang lain, dan kerap mengalami krisis identitas serta harga diri yang rendah. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengganggu kemampuan mereka dalam membangun relasi, termasuk dalam pernikahan kelak.

3. Risiko Cacat Genetik jika Terjadi Kehamilan
Secara medis, hubungan sedarah meningkatkan kemungkinan cacat genetik pada anak hasil hubungan tersebut. Menurut jurnal dari American College of Medical Genetics, risiko kelainan kromosom seperti sindrom Down, kelainan jantung bawaan, atau gangguan intelektual jauh lebih tinggi jika kehamilan terjadi akibat hubungan inses.

4. Terhambatnya Prestasi dan Masa Depan Anak
Trauma dan tekanan psikologis akibat inses berdampak langsung pada performa anak di sekolah maupun kegiatan sosial lainnya. Banyak korban yang kehilangan motivasi, bahkan tidak sedikit yang putus sekolah atau mengalami penyimpangan perilaku seperti penyalahgunaan zat dan tindakan menyakiti diri sendiri.