• Gaya Hidup

Obesitas di Indonesia Terus Meningkat, Perempuan dan Anak Paling Rentan

Yati Maulana | Kamis, 15/05/2025 03:03 WIB
Obesitas di Indonesia Terus Meningkat, Perempuan dan Anak Paling Rentan Ilustrasi penderita obesitas. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Prevalensi obesitas di Indonesia menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data Kementerian Kesehatan melalui Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa 23,4% penduduk dewasa Indonesia (usia >18 tahun) mengalami obesitas, meningkat dari 21,8% pada 2018.

Peningkatan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Data SKI 2023 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada anak usia 5–12 tahun mencapai 9,2%, sementara 10,8% lainnya mengalami kelebihan berat badan. Hal ini berarti sekitar 1 dari 5 anak Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Faktor penyebab utama dari peningkatan obesitas ini adalah kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat. Menurut Kementerian Kesehatan, 64% anak usia 10–14 tahun kurang melakukan aktivitas fisik, dan 65% anak-anak tidak sarapan sebelum sekolah, yang menyebabkan mereka cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat di luar rumah.

Selain itu, terdapat perbedaan signifikan dalam prevalensi obesitas berdasarkan jenis kelamin. Data menunjukkan bahwa pada 2023, prevalensi obesitas pada perempuan dewasa mencapai 31,2%, hampir dua kali lipat dibandingkan laki-laki yang sebesar 15,7%.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena obesitas merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya perubahan gaya hidup, termasuk peningkatan aktivitas fisik dan penerapan pola makan sehat, untuk menanggulangi masalah ini.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi masalah obesitas, seperti promosi gaya hidup sehat, edukasi gizi seimbang, dan kampanye "Isi Piringku". Namun, keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.