• Kesra

Jadi Pusat Perayaan Waisak di Indonesia, Ini 6 Fakta Borobudur

M. Habib Saifullah | Senin, 12/05/2025 13:15 WIB
Jadi Pusat Perayaan Waisak di Indonesia, Ini 6 Fakta Borobudur Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Foto: Dok. katakini)

Jakarta, Katakini.com - Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, merupakan salah satu situs warisan budaya dunia yang paling menakjubkan.

Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur tidak hanya memukau karena ukurannya yang megah, tetapi juga karena sejarah, arsitektur, dan simbolisme yang terkandung di dalamnya.

Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, candi ini menjadi bukti kejayaan peradaban masa lalu Indonesia. Selama berabad-abad, Borobudur telah menjadi pusat ziarah dan studi bagi umat Buddha serta para peneliti dari seluruh dunia.

Keunikan dan keindahannya menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya, menjadikannya salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Namun, di balik kemegahannya, terdapat berbagai fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui.

Berikut ini enam fakta unik tentang Candi Borobudur yang perlu kamu ketahui:

1. Dibangun Tanpa Menggunakan Semen

Salah satu keajaiban teknik dari Candi Borobudur adalah konstruksinya yang tidak menggunakan semen atau bahan perekat lainnya. Struktur candi ini terdiri dari sekitar 2 juta balok batu andesit yang disusun dengan presisi tinggi, mengandalkan sistem interlocking dan gravitasi untuk menjaga kestabilan bangunan.

2. Relief Terpanjang di Dunia

Candi Borobudur memiliki sekitar 2.672 panel relief yang menghiasi dindingnya, dengan panjang total mencapai lebih dari 6 kilometer. Relief-relief ini menggambarkan berbagai kisah kehidupan Buddha, termasuk cerita Jataka dan Awadana, serta ajaran moral dan filosofi Buddha.

3. Struktur Mandala Tiga Dimensi

Dari atas, Borobudur berbentuk seperti mandala raksasa, simbol kosmologi Buddha. Struktur candi ini terdiri dari tiga tingkatan: Kamadhatu (dunia nafsu), Rupadhatu (dunia bentuk), dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk), yang mencerminkan perjalanan spiritual menuju pencerahan.

4. Ditemukan Kembali oleh Thomas Stamford Raffles

Setelah berabad-abad tertutup oleh abu vulkanik dan vegetasi, Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Penemuan ini membuka jalan bagi restorasi dan pengakuan dunia terhadap nilai sejarah dan budaya candi ini.

5. Pernah Mengalami Serangan Bom

Pada tahun 1985, Candi Borobudur mengalami serangan bom yang merusak beberapa stupa di tingkat atas. Meskipun demikian, upaya restorasi berhasil memulihkan kerusakan tersebut, namun tidak seluruhnya.

6. Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO

Pada tahun 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia. Pengakuan ini diberikan karena nilai universal candi sebagai mahakarya arsitektur dan seni yang mencerminkan kejayaan peradaban manusia.