JAKARTA - Ikan koi bukan hanya dikenal karena keindahan warna dan coraknya yang menawan, tetapi juga karena nilai estetik dan simbolisme keberuntungan dalam budaya Asia, khususnya Jepang. Banyak pecinta ikan koi yang memeliharanya di kolam hias, baik sebagai hobi maupun investasi.
Namun, tahukah kamu cara untuk membedakan antara koi jantan dan betina, khususnya bagi pemula. Tentunya dengan mengetahui jenis kelamin koi sangat berguna, terlebih untuk keperluan pembiakan atau menjaga keseimbangan ekosistem kolam.
Secara umum, perbedaan antara ikan koi jantan dan betina baru dapat terlihat secara jelas ketika koi telah memasuki usia matang seksual, yaitu sekitar umur 2 hingga 3 tahun. Namun, dengan pengamatan yang cermat terhadap bentuk tubuh, perilaku, dan ciri fisik tertentu, perbedaan ini bisa dikenali lebih awal.
Salah satu indikator utama perbedaan antara koi betina dan jantan adalah bentuk tubuh. Koi betina cenderung memiliki tubuh yang lebih bulat, gemuk, dan lebar, terutama di bagian perut.
Hal ini karena koi betina membawa telur di dalam tubuhnya. Sebaliknya, koi jantan umumnya memiliki tubuh yang lebih ramping dan panjang, dengan garis tubuh yang tampak lebih simetris dari kepala hingga ekor.
Selain bentuk tubuh, bentuk sirip dada juga bisa menjadi petunjuk. Koi jantan biasanya memiliki sirip dada yang lebih tebal dan tajam, sementara sirip dada pada koi betina cenderung lebih lembut dan bulat.
Jika diraba, sirip dada koi jantan terasa lebih kasar karena adanya tonjolan-tonjolan kecil yang disebut tubercles, terutama saat musim kawin. Tubercles ini tidak dimiliki oleh koi betina.
Perilaku juga bisa menjadi penanda. Saat musim kawin tiba, koi jantan akan lebih aktif dan cenderung mengejar koi betina di kolam. Aktivitas ini bisa cukup agresif, di mana koi jantan mendorong tubuh koi betina ke sisi kolam atau tanaman air untuk merangsang pengeluaran telur.
Selain itu, koi betina biasanya tumbuh lebih besar dibandingkan koi jantan. Hal ini terutama berlaku pada jenis koi berkualitas tinggi yang dipelihara untuk kontes, di mana ukuran dan bentuk tubuh sangat menentukan penilaian. Meski begitu, ukuran tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan karena faktor genetik dan lingkungan juga memengaruhi pertumbuhan ikan.