JAKARTA - Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menilai, Indonesia sebagai negara yang memiliki wilayah dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia menghadapi ancaman nyata dari perubahan iklim.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPD RI/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">BKSP DPD RI Darmansyah Husein saat menggelar rapat kerja dengan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia, di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/03/2025).
“DPD RI saat ini tengah menyiapkan draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Iklim sebagai bagian dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas). BKSP berharap bahwa pengembangan kebijakan perubahan iklim dan transisi energi di Kanada dapat menjadi masukan dalam proses penyusunan RUU ini,” ucap Darmasyah Husein.
DPD RI/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">BKSP DPD RI melihat, saat ini Kanada merupakan negara yang memiliki komitmen kuat dalam transisi menuju energi bersih dan target net-zero emissions pada tahun 2050.
“Kami ingin memahami lebih lanjut mengenai tantangan yang dihadapi Kanada dalam mencapai target tersebut, serta kebijakan yang diterapkan untuk mendukung transisi energi di berbagai sektor. Selain itu, sejak tahun 2001, Indonesia telah menerapkan kebijakan desentralisasi yang memberikan kewenangan lebih besar kepada daerah dalam merumuskan kebijakan,” tutur Senator asal Bangka Belitung.
Pada kesempatan ini, Counsellor and Head of Development Cooperation, Kedutaan Besar Kanada, Kevin Tokar menyampaikan bahwa transisi energi penting dan tepat untuk dilakukan agar keberlangsungan hidup terus berlangsung, dengan investasi yang difokuskan pada green energy system.
Menurutnya, Kanada dan Indonesia menghadapi masalah yang sama terkait perubahan iklim. Ia menceritakan bahwa Kanada mengalami cuaca ekstrem dan kebakaran hutan yang bahkan lebih besar dari Pulau Jawa sekitar 17 juta hektare.
“Tantangan perubahan iklim dihadapi Kanada dan memiliki kemiripan dengan Indonesia yang sama-sama memiliki garis pantai yang panjang dan wiayah hutan yang luas, sehingga sama-sama saling belajar dalam transisi energi,” jelasnya.