• Oase

Mengenal Sikap `Iffah, Cara Menjaga Martabat dan Harga Diri

M. Habib Saifullah | Senin, 17/02/2025 11:05 WIB
Mengenal Sikap `Iffah, Cara Menjaga Martabat dan Harga Diri Ilustrasi berdoa untuk menjaga sikap `iffah (FOTO: INSIDER)

Katakini.com - Dalam kajian norma keislaman, ada satu kata yang acap kali disebutkan oleh seorang guru, ia adalah ‘iffah. ‘Iffah merupakan salah satu sikap terpuji yang dianjurkan dalam Islam dan menjadi bagian penting dari karakter seseorang.

Secara bahasa, kata ‘iffah (العِفَّةُ) berasal dari bahasa Arab yang berarti menahan diri atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak baik. Kata ini berkaitan dengan kesucian, kehormatan, dan kemampuan seseorang untuk menahan diri dari hal-hal yang diharamkan atau dianggap tidak pantas.

Sementara itu, dalam terminologi syariat, ‘iffah diartikan sebagai sikap menjaga diri dari segala sesuatu yang bisa merendahkan kehormatan dan kesucian, baik dalam tindakan, ucapan, maupun pikiran.

Sikap ini mencakup menjaga pandangan, perkataan, perbuatan, serta menahan diri dari sifat tamak terhadap harta atau sesuatu yang bukan haknya.

Sikap ‘iffah bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti menjaga kesopanan dalam berpakaian, berbicara dengan baik, tidak tergoda oleh godaan hawa nafsu, serta tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya.

Orang yang memiliki ‘iffah cenderung bersikap tenang, tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, dan selalu mempertimbangkan kehormatan serta harga dirinya sebelum bertindak.

Selain itu, dalam hal sosial dan ekonomi, ‘iffah juga berarti menahan diri dari meminta-minta atau bergantung pada orang lain jika masih mampu berusaha sendiri. Orang yang memiliki sikap ini akan lebih memilih mencari nafkah dengan cara yang halal dan tidak mengandalkan belas kasihan orang lain.

Meskipun ‘iffah adalah sikap yang sangat mulia, ada beberapa hal yang dapat merusaknya, di antaranya:

Bersikap Tidak Menjaga Pandangan dan Pergaulan

Menjaga pandangan merupakan salah satu aspek penting dalam ‘iffah. Jika seseorang tidak mampu menahan diri dari melihat hal-hal yang tidak pantas atau bergaul bebas tanpa batasan, maka sikap ‘iffah dalam dirinya akan berkurang.

Serakah terhadap Harta dan Kedudukan

Seseorang yang tamak terhadap harta dan kedudukan cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, termasuk dengan cara yang tidak jujur. Hal ini bertentangan dengan sikap ‘iffah yang mengajarkan untuk hidup dalam batasan yang wajar dan halal.

Berkata Kasar dan Tidak Menjaga Lisan

Ucapan yang tidak terkendali, seperti berkata kasar, ghibah (menggunjing), atau menyebarkan fitnah juga dapat merusak ‘iffah seseorang. Lisan yang tidak terjaga bisa menjadi sumber kehancuran, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Mengejar Kenikmatan Dunia secara Berlebihan

Terlalu berlebihan dalam mencari kenikmatan dunia, seperti menghambur-hamburkan harta, hidup bermewah-mewahan tanpa batas, atau terjebak dalam gaya hidup hedonis bisa menjauhkan seseorang dari sikap ‘iffah. Sebab, ‘iffah mengajarkan kesederhanaan dan pengendalian diri.

Mengabaikan Rasa Malu

Rasa malu yang sehat merupakan bagian dari ‘iffah. Jika seseorang kehilangan rasa malu dalam berbuat sesuatu yang buruk atau melanggar norma agama dan sosial, maka sikap ‘iffah dalam dirinya akan terkikis.

Keywords :


`Iffah Islam
.
Norma Sosial Akhlak
.