• Kesra

Cara Mencegah Kekurangan Gizi pada Balita

M. Habib Saifullah | Sabtu, 25/01/2025 16:15 WIB
Cara Mencegah Kekurangan Gizi pada Balita Ilustrasi - Langkah pencegahan kekurangan gizi pada balita (Foto: ANTARA)

Katakini.com - Kekurangan gizi pada balita menjadi masalah serius yang dapat memengaruhi pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kesehatan jangka panjang mereka. Dalam periode emas 1.000 hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal. Kekurangan gizi pada balita, seperti stunting, wasting, atau anemia, dapat dicegah melalui langkah-langkah yang efektif dan terencana.

Berikut ini beberapa langkah pencegahan terbaik untuk menghindari kekurangan gizi pada balita:

1. Berikan ASI Eksklusif Selama Enam Bulan

Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi selama enam bulan pertama kehidupan. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi, termasuk protein, lemak, vitamin, dan mineral, yang mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi. Memberikan ASI eksklusif tanpa tambahan makanan atau minuman lain adalah langkah awal yang penting untuk mencegah kekurangan gizi.

2. Pemberian MPASI yang Tepat

Setelah bayi berusia enam bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) harus dimulai untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja. MPASI harus bergizi seimbang, mencakup karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Penting untuk memperkenalkan makanan dengan tekstur dan variasi yang sesuai dengan usia bayi, serta memperhatikan kebersihan dalam pengolahannya.

3. Perhatikan Kebutuhan Mikronutrien

Mikronutrien seperti zat besi, zinc, vitamin A, dan iodium sangat penting untuk mencegah kekurangan gizi pada balita. Kekurangan zat besi, misalnya, dapat menyebabkan anemia yang berdampak pada perkembangan kognitif anak. Pastikan makanan yang diberikan kepada balita mengandung mikronutrien penting ini, seperti daging, ikan, sayuran hijau, dan buah-buahan. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk pemberian suplemen gizi.

4. Imunisasi dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin adalah langkah penting untuk mencegah penyakit yang dapat mengganggu asupan nutrisi dan pertumbuhan balita. Penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan sering kali menyebabkan kurangnya penyerapan nutrisi. Dengan imunisasi yang lengkap dan kunjungan rutin ke posyandu atau fasilitas kesehatan, risiko penyakit ini dapat dikurangi.

5. Edukasi Orang Tua Tentang Gizi

Penting bagi orang tua untuk memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan gizi balita. Program edukasi tentang gizi seimbang, cara menyusun menu harian, dan pentingnya kebersihan makanan dapat membantu mencegah kekurangan gizi. Pemerintah dan organisasi kesehatan sering kali menyediakan program edukasi ini melalui posyandu atau kampanye masyarakat.

6. Perbaiki Sanitasi dan Akses Air Bersih

Sanitasi yang buruk dan akses terbatas ke air bersih dapat menyebabkan penyakit seperti diare, yang berkontribusi pada kekurangan gizi pada balita. Pastikan lingkungan tempat tinggal bersih, gunakan air bersih untuk memasak dan minum, serta ajarkan kebiasaan cuci tangan yang benar kepada seluruh anggota keluarga, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.

7. Pantau Pertumbuhan Anak Secara Rutin

Memantau pertumbuhan balita adalah langkah penting untuk mendeteksi dini tanda-tanda kekurangan gizi. Pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala secara berkala dapat membantu memastikan bahwa anak tumbuh sesuai standar yang sehat. Jika ditemukan indikasi kekurangan gizi, tindakan segera dapat diambil untuk mengatasinya.