JAKARTA – Sepakbola Indonesia dinilai masih banyak yang perlu diperbaiki, dari sisi organisasi, teknik, dan strategi. Meskipun demikian, olehraga terpopuler di tanah air ini sudah berada pada jalur yang tepat.
Pengamat Sepakbola Frans Immanuel Saragih saat dimintai pendapatnya terkait refleksi sepakbola 2024, Sabtu (28/12/2024) mengatakan, bila diperhatikan, mulai dari Januari 2024 hingga Desember 2024 secara jujur sudah ada pencapaian positif dalam sepakbola Indonesia
“Memang tak dapat dipungkiri terdapat nada-nada miring, tetapi masih wajar dalam iklim demokrasi,” ujar Frans Saragih yang juga pendiri Rakyat Sepakbola Indonesia ini.
“Kita bisa melihat bagaimana kita bisa masuk babak 16 besar piala Asia, babak play-off untuk masuk olympiade Paris 2024, babak 3 kualifikasi piala dunia dan masih ada di peringkat ke 3 klasemen dan punya potensi besar untuk lolos Piala Dunia FIFA 2026 yang selama ini tidak pernah bisa kita capai,” imbuhnya.
Dari sisi sepakbola, lanjut Frans, timnas perempuan di 2024 berhasil menjadi juara AFF di tingkat ASEAN. “Ini pencapaian yang sangat baik. Dan menurut saya karena ada program yang jelas dari PSSI,” ujar Frans.
Menurutnya, PSSI telah mampu menerapkan program dan kerangka capaian timnas perempuan setiap tahunnya, termasuk kompetisi yang diikuti.
Mengenai banyaknya pemain diaspora yang dinaturalisasi, Frans melihatnya sebagai langkah baik. Seorang atlet pasti memikirkan masa depan karirnya, berarti ada kepercayaan dalam diri mereka apabila bergabung bersama Timnas Indonesia maka itu juga memberikan dampak positif bagi mereka, disamping memang ada hal hal lain seperti romantisme kecintaan kakek nenek mereka akan Indonesia.
“Banyaknya suara di luar sana komplain membanjirnya pemain naturalisasi bagi saya bukan suatu hal yang perlu diperdebatkan, yang terpenting bagaimana nama Indonesia bisa menjadi pembicaraan positif di sepakbola dunia, caranya hanya bisa dengan menembus Piala Dunia,” kata Frans.
“Kita harus melihat bagaimana Prancis, Swiss, Kanada, Jerman dan beberapa negara maju sepakbola Eropa lainnya pemainnya kebanyakan pemain keturunan. Jadi tidak perlu memperdebatkan hal tersebut apalagi kalau pemain tersebut masih memiliki hubungan darah dengan Indonesia,” tegasnya.
Semementara, perdebatan masalah strategi pelatih, menurut Frans juga hal yang wajar, dan sudah seharusnya begitu. Karena pelatih bisa juga melakukan kekeliruan, oleh karena itu perlu diberikan masukan, walaupun praktik di lapangan bahwa itu hak khusus dari pelatih itu sendiri.
“Kekecewaan publik sepakbola kita bisa kita pahami karena memang kita belum pernah menjuarai Piala AFF, tetapi kita juga harus mengingat semua itu ada skala prioritas program,” tutur Frans.
Ia melihatr dari beberapa penjelasan sudah jelas sangat tidak mungkin di 2024 semua ingin diambil, tetapi juga menerapkan skala prioritas, dan juga unsur pembinaan berjenjang.
Menurutnya, sudah tepat dikirimkan pemain muda untuk kejuaraan ASEAN, dan mereka sudah tampil baik, karena negara lainnya menurunkan tim senior mereka. Jadi publik sepakbola Indonesia harus melihat secara objektif.
Hanya saja yang disesalkan Frans, kenapa harus gugur di babak group, sebaiknya bisa maju minimal di Semifinal AFF. Meskipun sejak awal Frans meragukan tembus final AFF sebab Vietnam dan negara lainnya menurunkan tim senior terbaik mereka, sedangkan Indonesia hanya tim muda.
“Itulah yang saya sebutkan di awal mengenai skala prioritas dan pengembangan secara terukur,” katanya.
Tidak dipungkiri, Frans juga menegaskan masih ada beberapa hal harus terus dibenahi, untuk lolos Piala Dunia terdekat timnas harus banyak berbenah, khususnya masalah penerapan strategi.
“Daya gedor juga harus ditingkatka. Striker kita masih sangat lemah. Mudah mudahan di awal 2025 kita bisa menemukan striker yang tepat untuk membantu perjuangan kita lolos Piala Dunia 2026,” tutur Frans.
“Sebagai warga negara kita harus mendukung penuh Timnas Sepakbola kita di semua kelompok umur, baik yang muda maupun senior, dan pencapaian itu juga memerlukan proses, tidak bisa instant. Sebagai warga negara, saya berharap PSSi bisa terus membuat program program cemerlang untuk Sepakbola Indonesia, dan saya yakin dibawah kepemimpinan Pak Erick Tohir sepakbola Indonesia akan memiliki masa depan cerah ke depan,” pungkasnya.