JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan bakal perbaiki infrastruktur transportasi perkotaan di Bandung (Jawa Barat) dan Medan (Sumatera Utara), untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sedang evaluasi pinjaman dari Bank Dunia sebanyak Rp1,8 triliun yang diberikan kepada Medan dan Bandung.
"Dari dana tersebut kami akan perbaiki infrastruktur transportasi perkotaan di kedua kota tersebut, hingga optimalisasi transportasi perkotaan dapat terlaksana,” kata Menhub.
Menhub mengatakan, khusus di Kota Medan, dukungan dana Bank Dunia tersebut akan digunakan untuk pembangunan depo, yakni tempat pemberhentian akhir bus.
Selain pembangunan depo, dana itu juga akan digunakan untuk perbaikan koridor Bus Rapid Transit (BRT) Kota Medan, seperti pembangunan pedestrian dan halte.
“Dana Rp1,8 triliun bukan untuk depo saja, depo hanya Rp300 miliar. Perbaikan dilakukan untuk satu koridor BRT Medan yang panjangnya hampir 10 kilometer, di mana di situ ada pedestrian, halte yang ikonik, aman, dan sebagainya. Singkat kata, bisa dikatakan bahwa ini jadi suatu percontohan,” kata Menhub pula.
Lebih lanjut, Menhub mengatakan, depo yang akan dibangun akan dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Hal tersebut sejalan dengan rencana pengambilalihan BRT dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kota Medan pada 17 Agustus 2024 dan konversi BRT menjadi kendaraan berbasis listrik.
Menhub pun membuka kesempatan bagi pihak yang berminat melakukan kerja sama pendanaan kreatif melalui penggunaan lahan yang masih tersedia di Terminal Amplas.
"Bisa membangun hotel, kantor, rumah sakit, supaya lahan yang dimiliki negara melalui Kemenhub begitu produktif,” kata Menhub.(ant)