• News

Udara Jakarta Tidak Sehat: Pakai Masker, Tutup Jendela

Eko Budhiarto | Kamis, 06/06/2024 06:41 WIB
Udara Jakarta Tidak Sehat: Pakai Masker, Tutup Jendela Ilustrasi polusi Jakarta

JAKARTA - Kualitas udara Kota Jakarta, Kamis (6/6/2024) pagi masuk kategori tidak sehat. Direkomendasikan untuk menutup jendela rumah dan pemakaian masker bagi kelompok sensitif.

Kualitas udara tersebut tercantum dalam laman IQAir yang diperbaharui pada pukul 05.00 WIB. IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 107, dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 38 mikrogram per meter kubik. Angka ini menunjukkan 7,6 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dengan kualitas udara seperti itu, direkomendasikan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.

Jakarta dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia, berada di urutan keempat setelah Pagak, Jawa Timur, lalu Tangerang dan Surabaya dengan indeks kualitas udara terburuk yakni masing-masing di angka 155, 132 dan 112.

Tetapi, bila dibandingkan dengan 117 negara lain, indeks kualitas udara di Jakarta berada di peringkat ketujuh yang terburuk.

Peringkat pertama kota paling berpolusi yakni Dubai (174), Kampala, Uganda (171) lalu Medan (169), Kinshasa, Kongo (144) dan Delhi, India (107).

Adapun PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga.

Paparan PM2,5 dalam jangka panjang yakni berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis dan penurunan pertumbuhan fungsi paru-paru pada anak-anak.

Sementara itu, kualitas udara dinyatakan tidak sehat bagi kelompok sensitif bila berada pada rentang pada angka 101-150.