Hamas Tegaskan, Tidak Ada Pertukaran Tahanan Sebelum Gencatan Senjata di Gaza

Yati Maulana | Kamis, 07/03/2024 09:05 WIB
Hamas Tegaskan, Tidak Ada Pertukaran Tahanan Sebelum Gencatan Senjata di Gaza Kendaraan militer Israel bergerak keluar dari Jalur Gaza, seperti yang terlihat dari Israel, 5 Maret 2024. REUTERS

KAIRO - Pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel di Gaza hanya dapat terjadi setelah gencatan senjata, kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan pada Selasa. Pembicaraan gencatan senjata di Kairo antara Hamas, Mesir dan Qatar berlanjut tanpa ada tanda-tanda akan tercapai sebuah terobosan.

Hamdan, berbicara pada konferensi pers di Beirut, mengulangi persyaratan kelompoknya untuk mencapai kesepakatan; diakhirinya serangan militer Israel, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan kembalinya pengungsi Palestina ke rumah-rumah yang telah mereka tinggalkan di wilayah lain di Gaza.

“Dalam dua hari terakhir, gerakan ini menyampaikan posisinya atas usulan yang diajukan oleh mediator persaudaraan Qatar dan Mesir. Kami menegaskan kembali kondisi kami untuk gencatan senjata: penarikan penuh dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi dari daerah yang mereka tinggalkan, Khususnya di wilayah utara,” ujarnya.

Situasi kemanusiaan sangat mengerikan di bagian utara Gaza, di mana ratusan ribu penduduk diyakini masih tetap tinggal meskipun ada perintah dari Israel untuk mengungsi.

PBB tidak dapat mengirimkan bantuan pangan ke wilayah utara sejak 23 Januari. Pihak berwenang Israel menolak akses terhadap konvoi bantuan PBB, yang ditembaki oleh pasukan mereka.

Amerika Serikat pada hari Sabtu melakukan aksi pertama yang dikatakannya sebagai serangkaian pengiriman makanan kemanusiaan ke Gaza.

Namun Hamdan mengatakan kepada wartawan: "Kami mengatakan kepada Washington, apa yang lebih penting daripada mengirimkan bantuan adalah menghentikan pasokan senjata ke Israel."