• News

Ini Kata Amien Rais soal Kongres ke-5 PAN di Kendari

| Kamis, 27/02/2020 11:25 WIB
Ini Kata Amien Rais soal Kongres ke-5 PAN di Kendari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan

Jakarta, Katakini.com - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyebut soal pelaksanaan Kongres ke-5 PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara. Amien nilai menyajikan banyak kejanggalan, keanehan, keonaran dan dimulai dengan sebuah kerusakan.

Amien juga menyebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) juga melakukan hal-hal yang tak pantas jelang kongres, karena banyak pasal Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang dilanggar.

Hal tersebut disampaikan Amien Rais lewat video yang diunggah di akun Instagramnya, @amienraisofficial, Rabu (26/2/2020).

"Nah saya akan menyajikan secara pendek. Memang menjelang Kongres itu, DPP PAN di bawah Zulkifli Hasan melakukan hal-hal yang sesungguhnya tidak pantas. Banyak sekali pasal-pasal AD/ART yang dilanggar," kata Amien.

"Kemudian Steering Committee-nya
pun juga tidak begitu adil. Bahkan 100 persen Organizing Committee itu dari katakan lah kubunya saudara Zulkifli Hasan. Jadi, ini kejanggalan, masya Allah. 17 DPD di-Plt. Kemudian di seluruh mudaslub dalam tempo kurang dari 10 hari, deadline-nya 31 Januari. Padahal 10 Februari itu kongres. Jadi ini dimulai dengan sebuah kerusakan," sambungnya.

Amien Rais kemudian memaparkan soal suasana kongres yang disebutnya seolah-olah seperti kongres teroris, lantaran 1.300 anggota polisi disiagakan di setiap sudut Hotel Claro, tempat digelarnya kongres.

"Dan yang saya lihat lagi, saudara- saudaraku, waktu itu suasana di kongres itu seperti seolah-olah kongres para teroris. 1.300 polisi dikerahkan, di halaman hotel, kemudian di lobby, di seluruh lorong lobby ada pagar betis, bahkan juga ada beberapa ratus barangkali Brimob kiriman dari Makassar," ujarnya.

"Saya nggak menyalahkan polisi. Tapi ini agak berlebihan. Peserta kongres yang punya hak pilih itu 590, yang datang 1.300 (anggota polisi), berarti seolah-olah satu orang diawasi 2 polisi," jelas Amien.

Selain itu, Amien mengungkapkan jika ada penyusup dalam kongres tersebut. Ia pun meminta pertanggungjawaban dari Zulkifli Hasan selaku Ketua PAN.

"Dan yang lebih berat lagi, yang ini harus dituntaskan, kita minta pertanggungjawaban saudara ketua kemarin ini ya. Bagaimana mungkin ada puluhan penyusup badannya besar, ada tato, tanpa pakaian yang rapi, tapi semua dikalungi dengan peserta peninjau. Ketika disuruh keluar tidak mau," paparnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua MPR ini membeberkan jika kongres itu tidak lazim sama sekali, karena tidak ada pandangan umum, tidak ada laporan pertanggungjawaban (LPJ).

"Juga tidak ada narasi mau ke mana 5 tahun PAN ke depan, tidak ada resolusi, tidak ada apa-apa, ya. Kemudian cuma ditutup, pembukaan tanggal 10 Februari malam di lapangan. Kemudian tanggal 11 sudah selesai. Yang penting sudah ganti pemilihan, ketok palu, kemudian formatur tunggal," jelasnya.

Amien kemudian menyinggung soal kericuhan yang terjadi dalam Kongres hingga mengakibatkan puluhan kader PAN luka-luka. Ia mengaku sempat menitikkan air mata melihat kondisi tersebut.

"Dan masya Allah, 30 kader peserta PAN ada yang luka ringan dan 6 luka berat. Nama-nama ada semua. Saya sampai tidak tahan menitikkan air mata ketika melihat kepala mereka mengalir darah, kemudian jahitan di kening sampai 10 jahitan, ada yang lehernya....pokoknya saya tidak kuasa menceritakan ini. Semuanya itu 30 dari peserta yang mendukung Mulfachri-Hanafi. Ini harus ada pertanggungjawabannya," terang Amien.

"Alhamdulillah Bapak Kapolda Sultra sudah menyampaikan, 3 pentolan penyusup huru-hara. Semuanya bukan peserta PAN. Artinya apa? Siapa yang memasukkan? Jadi ini sekali lagi ini luar biasa," tandasnya.

Atas semua yang yang terjadi di Kongres ke-5 PAN itu, mantan ketua umum PP Muhammadiyah ini meminta agar pemerintah jangan dulu mengesahkan permohonan kepengurusan PAN yang baru.

"Jadi karena itu, saya minta pemerintah yang berwenang jangan dulu mengesahkan hasil Kongres Nasional PAN yang demikian gawat, maaf, memalukan. Membuat aib demokrasi. Maaf, maaf, maaf," pungkas Amien.

FOLLOW US