• News

BHS: Bukan Cuma Jawa Timur, Sidoarjo Akan Jadi Pusat Ekonomi Indonesia Timur

Ananda Nurrahman | Kamis, 20/02/2020 12:29 WIB
 BHS: Bukan Cuma Jawa Timur, Sidoarjo  Akan Jadi Pusat Ekonomi Indonesia Timur Politisi yang juga pengusaha perkapalan dan perhotelan, Bambang Haryo Sukartono (BHS)

Jakarta, Katakini.com - Politisi yang juga pengusaha perkapalan dan perhotelan Bambang Haryo Sukartono (BHS) optimistis bahwa Kabupaten Sidoarjo akan menjadi hub atau pusat dari empat kutub ekonomi Jawa Timur. Ke depan, kabupaten ini juga bakal menjadi pusat ekonomi Jawa Timur, bahkan Indonesia Timur.

Keempat kutub ekonomi Jawa Timur yang mengapit Sidoarjo adalah Surabaya, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan. Posisi ini akan menjadikan Kabupaten Sidoarjo sebagai kota penting di Jawa Timur.

"Sidoarjo menjadi hub dari empat kutub ekonomi Jawa Timur, yakni  Surabaya, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan. Tak hanya itu, Sidoarjo juga bisa  menjadi hub bagi Provinsi Jawa Timur. Dan akhirnya bisa menjadi hub untuk Indonesia Timur," ujar Bambang melalui wawancara telepon dari Jakarta, Kamis (20/02/2020).

Posisi penting Sidoarjo sebagai hub ekonomi Jawa Timur itu lah, yang mendorong Bambang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini. 

Menurut anggota DPR periode 2014-2019 tersebut, dibutuhkan beberapa langkah besar guna menjadikan Sidoarjo sebagai kota penting dan pusat ekonomi.

"Sidoarjo itu memiliki UKM yang sangat kuat. Maka, salah satu strategi saya adalah fokus ke sektor ini," kata Bambang.

Politisi Partai Gerindra ini berpandangan UKM Sidoarjo haru menjadi UKM yang kuat dan berkarakter. Untuk melahirkan UKM seperti itu, kata dia, diperlukan pembimbingan dan permodalan.

"Pembimbingan itu penting, terutama dari sisi marketing," jelas dia.

Selain penguatan UKM, menurut Bambang, Sidoarjo juga membutuhkan pembenanahan infrastruktur. Hal ini penting agar tidak terjadi campur aduk antara kawasan pemukiman dan industri.

"Perlu ditertibkan lagi tata ruangnya, termasuk infrastruktur," ujar dia.

Yang tidak kalah penting, lanjut dia, adalah persoalan sampah dan banjir.

"Soal banjir, perlu dilakukan pengerukan dan normalisasi sungai supaya tidak banjir. Perlu ada pendalaman dan perluasan," kata Bambang. 

FOLLOW US