• News

British Airways Tangguhkan Aktivitas Penerbangan ke China

Ananda Nurrahman | Rabu, 29/01/2020 20:59 WIB
British Airways Tangguhkan Aktivitas Penerbangan ke China pesawat British Airways (File Photo/AFP)

Jakarta, Katakini.com - British Airways telah menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China di tengah desakan pemerintah untuk membawa warga Inggris kembali dari provinsi Hubei yang dilanda virus corona.

Maskapai, yang mengoperasikan penerbangan harian ke Shanghai dan Beijing dari Heathrow, mengatakan pihaknya menghentikan penerbangan dengan segera setelah Kantor Luar Negeri memperingatkan terhadap semua penerbangan kecuali perjalanan penting ke negara itu karena wabah virus.

"Kami telah menangguhkan semua penerbangan ke dan dari daratan China dengan efek langsung mengikuti saran dari Kantor Luar Negeri terhadap semua kecuali perjalanan penting," sebuah pernyataan British Airways, bagian dari International Consolidated Airlines Group SA, dilansir Ise, Rabu (29/01).

"Kami meminta maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan ini, tetapi keselamatan pelanggan dan kru kami selalu menjadi prioritas kami," tambahnya.

"Pelanggan yang melakukan perjalanan ke atau dari China dalam beberapa hari mendatang dapat menemukan informasi lebih lanjut di ba.com."

Jumlah korban tewas di negara China telah meningkat menjadi 132, dengan infeksi yang dipastikan melonjak menjadi hampir 6.000.

Empat kasus telah dikonfirmasi di Jerman, menjadikannya negara Eropa kedua yang melaporkan kasus, setelah Perancis.

Uni Emirat Arab juga telah mengkonfirmasi kasus pertama virus dalam sebuah keluarga yang baru saja kembali ke UEA dari Wuhan.

Di Australia, para pejabat meluncurkan rencana untuk mengevakuasi beberapa warganya dari Wuhan dan provinsi Hubei sekitarnya, dengan rencana untuk mengkarantina mereka di pusat penahanan imigrasi Pulau Christmas hingga 14 hari - masa inkubasi virus.

Di Inggris, orang yang kembali akan disuruh "mengisolasi diri" dan tinggal di dalam rumah selama 14 hari, tetapi tidak ada rencana untuk mengkarantina mereka secara paksa.

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial mengatakan 97 orang di Inggris telah diberikan semua-jelas untuk virus, meskipun para ilmuwan memperkirakan itu mungkin telah memasuki negara itu.

FOLLOW US