• Gaya Hidup

Di Bawah Sanksi AS, Ekspor Baja Iran Naik Tiga Kali Lipat

| Senin, 16/09/2019 11:32 WIB
Di Bawah Sanksi AS, Ekspor Baja Iran Naik Tiga Kali Lipat Ilustrasi pembuat baja (Foto: IRNA)

Teheran -  Di tengah sanski ekonomi terberat Amerika Serikat (AS) di Iran, ekspor bulanan baja dari Negeri Para Mullah ini justru meningkat lebih dari sepertiga.

Pada Minggu (15/9) IMIDRO, mengatakan, ekspor baja yang tercatat antara 23 Juli dan 22 Agustus tahun ini melonjak menjadi 633.050 ton, atau naik dari 462.000 ton pada periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan induk itu mengatakan, Khouzestan Steel Company (KSC), berada di puncak daftar dari sembilan perusahaan pengekspor besar dengan 174.772 ton sedangkan Iran Alloy Steel Company (IASCO) berada di urutan terakhir yaitu dengan total 510 ton dalam periode bulanan.

IMIDRO mengatakan pabrik baja terkemuka sudah mengekspor total 2.904.366 kargo ke negara tetangga dalam lima bulan yang berakhir 23 Agustus 2019, turun empat persen dibandingkan periode yang sama di 2018.

Sebagai penghasil dan pengekspor utama baja global, Iran sudah berupaya untuk meningkatkan produksi meskipun di bawah tekanan ekonomi yang mempengaruhi bagian hilir industri ini.

Awal bulan ini, pemerintah Iran akan memberlakukan tarif keras 25 persen pada ekspor besi mentah untuk membantu pabrik baja berjuang dengan stok rendah.

Data resmi Iran menunjukkan produksi baja tahunan Iran mencapai rekor 35 juta ton pada tahun yang berakhir Maret 2019 sementara ekspor mencapai tujuh juta ton.

Rencana untuk memperluas industri baja datang di tengah sanksi AS yang telah mempengaruhi ekspor minyak, sumber pendapatan tradisional bagi pemerintah.

Para ahli percaya Washington akan mengalami kesulitan besar untuk menerapkan pembatasan serupa pada ekspor logam Iran meskipun ada larangan dari Gedung Putih pada bulan Mei.

Sumber dalam industri mengatakan Iran berupaya menjadi produsen baja ketujuh terbesar di dunia pada tahun 2025 dengan mengandalkan rencana untuk menghasilkan output hingga 55 juta ton per tahun.

FOLLOW US