• Gaya Hidup

Digitalisasi Sekolah, Kemdikbud Beri Tablet ke 1,3 Juta Siswa

| Jum'at, 13/09/2019 16:02 WIB
Digitalisasi Sekolah, Kemdikbud Beri Tablet ke 1,3 Juta Siswa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan memberikan komputer tablet ke 36.231 sekolah, dalam rangka digitalisasi sekolah di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Komputer tablet tersebut nantinya diberikan lewat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Affirmasi dan BOS Kinerja, yang ditargetkan dapat menyasar sekitar 1.353.000 siswa mulai dari tahun ini.

"Untuk mempercepat akses, yang belum mendapat akses maksimal di wilayah-wilayah itu (3T), kita mulai dari pinggir dulu. Gurunya nanti kita latih, jaringan internet kita koordinasikan dengan Kominfo, energi listrik dengan ESDM, kalau terpaksa nanti dengan offline," kata Mendikbud Muhadjir Effendy pada Kamis (12/9) malam usai membuka Rapat Koordinasi BOS Affirmasi dan BOS Kinerja di Jakarta.

Adapun untuk program digitalisasi ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,85 triliun untuk BOS Affirmasi, dan Rp1,5 triliun untuk BOS Kinerja, yang selanjutnya digunakan oleh sekolah untuk membeli komputer tablet.

"Anak-anak akan dipinjamin gadget, pengoperasiannya harus diajari. Ini dalam rangka literasi digital. Gurunya kita latih," terang Muhadjir.

Sekretaris Jenderal Kemdikbud Didik Suhardi menerangkan, pemberian komputer tablet yang dikhususkan bagi siswa kelas 6, 7, dan 10 diharapkan dapat memberikan pelajaran tambahan, di samping materi yang diberikan guru di dalam kelas.

Karena itu, pasca pemberian komputer tablet, sekolah harus memberikan pengarahan kepada siswanya untuk mengakses rumah belajar daring yang disediakan Kemdikbud, atau memilih platform berbayar lainnya.

"Termasuk kita minta partisipasi industri yang punya CSR dan bahan untuk pendidikan bisa disumbangkan ke situ," jelas Didik.

Sementara bagi daerah maupun sekolah yang belum terjangkau akses internet, Kemdikbud sudah menyiapkan program Rumah Belajar offline. Sehingga, para siswa tidak harus menunggu internet untuk mengakses materi tambahan

"Program dimasukan server, nanti tinggal pakai lokal server. Jadi tidak perlu harus menunggu internet, agar tabletnya tetap bisa digunakan," tandas Didik.

FOLLOW US