• Gaya Hidup

Hong Hong Rusuh, Trump: Kasusnya Bisa Diselesaikan Hanya 15 Menit

Syafira | Jum'at, 16/08/2019 13:35 WIB
Hong Hong Rusuh, Trump: Kasusnya Bisa Diselesaikan Hanya 15 Menit Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington, DC, 1 Agustus 2019. (Foto: AFP)

Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan keprihatinannya tentang risiko tindakan keras China di Hong Kong.

Karena itu,Trump menyarankan agar Presiden China, Xi Jinping untuk duduk bersama para pemrotes sebagai untuk membantu mengurangi eskalasi situasi.

Pasangan Melania itu dilontarkan setelah China memperingatkan, Beijing tidak boleh hanya duduk dan menonton karena kerusuhan di kota China semi-otonom terus berlanjut.

"Saya khawatir," katanya kepada wartawan di New Jersey Kamis (15/8) malam sebelum melakukan kampanye.

Trump mendesak Xi untuk bernegosiasi langsung dengan pengunjuk rasa pro-demokrasi, dengan mengatakan: "Saya berani bertaruh, jika Xi duduk dengan para pengunjuk rasa, maka masalah itu dapat diselesaikan hanya dalam 15 menit."

Rory Green, seorang spesialis China di kelompok riset ekonomi dan politik TS Lombard, menolak saran Trump. Ia mengatakan, kompromi antara para pengunjuk rasa dan China tidak mungkin terjadi.

Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya sedang mengatur jadwal untuk berkomunikasi dengan Presiden Xi melalui sambungan telepon.

"Kami akan berbicara dengannya segera. Aku benar-benar percaya dia bisa menyelesaikannya. Aku mengenalnya dengan baik. Jika dia mau, dia bisa menyelesaikannya dengan cara yang sangat manusiawi."

Penasihat Kemanan Nasional AS, John Bolton, memperingatkan Beijing agar tidak menciptakan Lapangan Tiananmen "baru" di Hong Kong, merujuk pada tindakan keras 1989 yang mematikan terhadap para pengunjuk rasa di Beijing.

Awal pekan ini, Trump menginggah di media sosial bahwa intelijen AS percaya pasukan China berkumpul di perbatasan dengan Hong Kong.

Protes Hong Kong selama berminggu-minggu dipicu oposisi terhadap rencana untuk memungkinkan ekstradisi ke daratan, tetapi sejak itu berubah menjadi seruan yang lebih luas - terkadang keras - untuk hak-hak demokratis.

Para pemrotes menuduh pihak berwenang melakukan penumpasan dan penangkapan dengan kekerasan.

FOLLOW US