Korea Selatan Berjuang Penuhi Pasokan Minyaknya

Syafira | Selasa, 16/07/2019 15:56 WIB
Korea Selatan Berjuang Penuhi Pasokan Minyaknya Pemandangan matahari terbenam di ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China 7 Desember 2018. (Foto: Stringer/Reuters)

Teheran, Etoday.com - Impor minyak mentah Korea Selatan turun 12,6 persen pada Juni menjadi 11,49 juta ton. Ini mengindikasi bahwa Seoul mengalami masalah untuk mengganti impor minyaknya dari Iran.

Dilansir Reuters, Korea Utara, yang pernah menjadi salah satu pembeli minyak utama Iran, tidak mengimpor minyak mentah dari Iran untuk bulan kedua di Juni setelah berakhirnya sanksi Amerika Serikat (AS).

Importir Korea Selatan terutama mengimpor kondensat, minyak ultra-ringan, dari Iran.

Menurut data bea cukai Korea Selatan, pengiriman minyak Iran dalam enam bulan pertama tahun ini hampir 3,9 juta ton, atau 156.155 barel per hari (bph), turun 36,9 persen dari 6,13 juta ton selama periode yang sama tahun sebelumnya.

Upaya Korea Selatan untuk mengganti minyak Iran dan mendiversifikasi sumber minyak mentahnya, impor Seoul dari AS hampir tiga kali lipat menjadi 1,09 juta ton pada Juni, atau 264.745 barel per hari.

Data juga menunjukkan bahwa Korea Selatan mengimpor 265.403 ton minyak mentah dari Kazakhstan pada Juni, naik 96,2 persen dari 135.254 ton tahun sebelumnya.

Pada paruh pertama tahun ini, impor minyak mentah Korea Selatan turun dua persen menjadi 72,7 juta ton, atau 2,93 juta bph.

Korea Selatan termasuk di antara delapan negara yang diberikan keringanan enam bulan dari Amerika Serikat pada November 2018 untuk membeli minyak dari Iran.

Namun, Washington memutuskan pada April bahwatidak akan memperbarui pembebasan sanksi terhadap Iran, meningkatkan tekanan pada Teheran. Pengabaian berakhir pada 2 Mei.

Selama periode Januari-April total impor Korea Selatan dari Iran mencapai 3,87 juta ton, atau 235.533 bph karena negara itu melanjutkan impor minyak Iran pada Januari setelah jeda empat bulan.

Lonjakan ekspor minyak Iran terjadi setelah pembeli negara Asia itu bergegas menggunakan kesempatan yang diberikan keringanan sanksi AS.

FOLLOW US