• Bisnis

Kobarkan Perang Ekonomi, Iran: AS Sudah Tidak Nyaman

| Selasa, 11/06/2019 18:56 WIB
Kobarkan Perang Ekonomi, Iran: AS Sudah Tidak Nyaman Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Etoday.com - Pemerintah Iran memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa Washington tidak akan merasakan keaman setelah mengobarkan perang ekonomi melawan Tehran.

Demikian kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pada konferensi pers bersama dengan rekannya dari Jerman, Heiko Maas, yang mengunjungi Teheran untuk meredakan ketegangan regional, Senin (10/6).

"Trump sendiri telah mengumumkan bahwa AS telah meluncurkan perang ekonomi melawan Iran," kata Zarif kepada wartawan.

"Satu-satunya solusi untuk mengurangi ketegangan di wilayah ini adalah menghentikan perang ekonomi itu," sambungnya.

Ia juga memperingatkan, "Siapa pun yang memulai perang dengan kita tidak akan menjadi orang yang menyelesaikannya".

Sejak Presiden Donald Trump menarik AS dari pakta nuklir 2015, pasangan Melania itu melancarkan kampanye tekanan maksimum terhadap Iran, yang dituding sebagai pemicu ketidakstabilan di Timur Tengah.

Beberapa pekan terakhir, pihaknya juga mengirim pasukan militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal induk, pembom B-52 dan rudal Patriot, sebagai tanggapan ancaman dari Iran terhadap pasukan AS dan kepentingan di wilayah tersebut.

Zarif mengatakan Jerman dan Uni Eropa memiliki peran penting meredakan situasi dan mencatat, Teheran akan bekerja sama dengan para anggota pakta nuklir dari Uni Eropa yang tersisa untuk menyelamatkan kesepakatan, yang ditandatangani di Wina itu.

Sementara itu, Maas mengataka, Jerman, Prancis dan Inggris sedang melakukan upaya yang terbaik untuk mencegah kegagalan perjanjian, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

"Kami tidak dapat melakukan mukjizat, tetapi kami berusaha sebaik mungkin untuk mencegah kegagalannya," kata Maas.

Para anggota JCPOA lainnya yang masihb tersisah, seperti China dan Rusia, sudah menyatakan keinginannya untuk tetap menjaga agar JCPOA tetap hidup.

FOLLOW US