JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara tambah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sri Mulyani mengatakan pemerintah terus mewaspadai pergerakan rupiah terhadap dolar. Apalagi, belakangan stabilitas nilai tukar rupiah terus melemah akibat dinamika global.

Selain itu, kata Menkeu dengan adanya krisis Turki menambah pengaruh terhadap semua mata uang dunia tak terkecuali rupiah.

"Kita setiap hari ini selalu ada berbagai faktor bisa saling mempengaruhi. Jadi pada minggu terakhir ini faktor yang berasal dari Turki menjadi muncul secara global, karena tidak dari sisi magnitude-nya yang terjadi dinamika di Turki," Kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Menkeu menambahkan masalah Turki menjadi sorotan, sebab hal itu tak hanya menyinggung soal ekonomi. Namun, juga politik dan keamanan.

Ditambah, kata dia pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 sebesar 5,27 persen yang didorong oleh konsumsi pun harus dipacu lagi dengan meningkatkan ekspor dan investasi.

"Namun kita perlu tetap hati-hati karena lingkungan yang kita hadapi sangat berbeda dengan 2015, 2015 waktu itu quantitative easing masih terjadi dan kenaikan suku bunga belum dilakukan baru diungkapkan, kalau sekarang suku bunga sudah naik secara global dan quantitative easing sudah mulai dikurangi, dan inilah yang menyebabkan tekanan lebih kuat terhadap berbagai mata uang di dunia," tutup dia.